Abu Janjang Sawit (Palm Bunch Ash)

Abu Janjang Sawit merupakan hasil dari pengabuan dari janjangan kosong di dalam incinerator. Produksi dari abu janjang sendiri adalah kira-kira 0,5 % dari Tandan Buah Segar (TBS). Abu janjang memiliki kandungan Kalium (K) yang cukup tinggi yang dapat dipakai sebagai alternatif pengganti pupuk KCL (MOP). Setiap 1 Kilogram (Kg) abu janjang setara dengan 0,6 kg KCL/MOP.

Abu Janjang Sawit (Palm Bunch Ash).jual-abu-janjang-sawit

abu janjang sawit

abu janjang sawit

Pemberian Abu Janjang berguna dalam memenuhi unsur Kalium/potasium yang sangat dibutuhkan oleh tanaman kelapa sawit serta sebagai bahan pengapuran untuk menaikkan pH tanah. Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemupukan dengan menggunakan Abu Janjang di lahan gambut lebih efektif dibandingkan dengan pemberiaan pupuk KCL/MOP.

Tandan kosong kelapa sawit dengan bentuk limbah padat dapat dibakar menghasilkan abu tandan. Abu janjang dari tandan yang dibakar di incinerator tersebut mengandung unsur K2O sebesar 30 – 40 %, 7 % P2O5, 9 % CaO & 3 % MgO. Disamping itu ternyata Abu janjang juga mengandung unsur hara mikro Fe sebesar 1.200 ppm, Mn 1.000 ppm, Zn 400 ppm, dan Cu 100 ppm.

Dari gambaran secara umum, pabrik yang mengolah kelapa sawit dengan kapasitas 1.200 ton TBS per hari akan mampu menghasilkan abu tandan sebanyak 10,8 % atau sekitar 129,6 ton abu janjang per hari atau sebanding dengan 5,8 ton KCL/MOP, 22 ton Kieserite (Magnesium), & 0,7 ton TSP. Dan dengan menambahkan polimer tertentu pada abu janjang dapat dibuat pupuk granul dengan kadar K2O 30 – 38 % dengan pH 8 – 9.

Dengan semakin mahalnya pupuk KCL (MOP) yang sering dihadapi usaha perkebunan kelapa sawit, maka dengan menggunakan Abu janjang sawit, biaya produksi dalam hal ini pemupukan dengan menggunakan KCL dapat ditekan secara signifikan dengan menggantinya dengan Abu janjang (palm bunch ash).

Sifat-sifat dari Abu janjang :

  • Sangat alkalis (pH = 12)
  • Sangat higroskopis atau mudah menyerap uap air dari udara
  • Dapat mengiritasi tangan sehingga dianjurkan delam pemupukan menggunakan sarung tangan
  • Unsur hara yang terkandung di dalamnya sangat mudah larut dalam air

Karena sifat tersebut, sebaiknya abu janjang sawit sebaikanya cepat diaplikasikan (jangan disimpan terlalu lama). Penyimpanan juga harus dalam keadaan baik (di dalam karung dengan inner bag). Pemberian abu janjang sawit sangat efektif diberikan di lahan gambut (tanah masam) dan diberikan pada Tanaman yang sudah menghasilkan (TM). Untuk lahan gambut/masam abu janjang diberikan minimal setahun sekali.

Share to your friends...

Leave a Reply