Menyediakan Biofungisida Trichoderma Terbaik di Indonesia, NOGAN Efektif Mencegah Penyakit Busuk Pangkal Batang (Ganoderma), Hubungi Jimmi Suyanto 0811614051.
Biofungisida Trichoderma di Pekanbaru Riau.
Ganoderma atau Penyakit Busuk Pangkal Batang benar-benar menjadi monster yang mengerikan karena mengancam investasi perkebunan sawit di negara kita. Jamur patogen yang lebih dikenal dengan Ganoderma boninense ini mempunyai daya rusak yang luar biasa apabila sudah menginfeksi batang sawit dimana pangkal batang akan busuk dan tumbang.
Penyakit yang ditimbulkan akibat jamur ini disebut dengan istilah busuk pangkal batang atau Basel Stem Rot (BSR) dan jika terjadi pada batang atas disebut Upper Stem Rot (USR). Kedua duanya terjadi disebabkan karena translokasi air dan hara terputus akibat rusaknya lignin pada batang sawit.
Kerugian kebun yang diakibatkan serangan Ganoderma dapat dihitung dengan sangat sederhana sebagai berikut :
“Apabila Tanaman mati 10 pokok per Hektar saja, maka dengan standar produksi tanaman 200 kilogram per pokok per tahun, maka kerugian per hektar per tahun adalah 2.000 kilogram. Dengan asumsi harga TBS Rp. 1.000 jelas akan membuat kerugian per hektar per tahun sebesar Rp. 2 juta atau untuk satu estate mencapai 10.000 hektar kerugian akibat serangan jamur Ganoderma ini sudah mencapai Rp. 20 milliar. Suatu angka yang sangat besar yang apabila terus dibiarkan tanpa antisipasi pencegahan maka hampir dipastikan jamur tular tanah ini akan terus memperluas serangan dengan menggerogoti populasi sawit yang pada akhirnya menimbulkan kerugian besar pada investasi perkebunan kelapa sawit.”
Anggapan selama ini bahwa serangan Ganoderma hanya terjadi pada tanaman generasi tua usia 60-80 tahun, saat ini telah dipatahkan dengan fakta bahwa serangan terjadi pada tanaman generasi pertama atau usia di bawah 25 tahun baik di Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, bangka Belitung, Jambi, Lampung bahkan sampai Kalimantan.
Berdasarkan pengamatan tim Research & Development PT. Mitra Sukses Agrindo selaku produsen NOGAN, kerusakan akibat jamur patogen lebih banyak dijumpai pada tanah-tanah bekas tanaman karet, kelapa atau tanah-tanah dengan tekstur pasir. Ancaman Ganoderma ini tidak main-main, karena fakta serangan yang sudah terjadi sangat massif dijumpai di Sumatera Utara, dimana usia tanaman 8 tahun tanpa upaya penanggungan yang berarti populasi tinggal 60%.
Penyebab utama merebaknya infeksi Ganoderma yang dirasakan sekarang hampir dipastikan karena kerusakan agroekosistem dalam tanah perkebunan, dimana musuh alami jamur pathogen semakin berkurang akibat tekanan lingkungan termasuk penggunaan produk kimia berlebihan. Sementara penyebaran spora Ganoderma melalui air, angin dan serangga terus terjadi. Menurut Ir. Darmono Taniwiryono, MSc, seorang pakar Ganoderma mengatakan bahwa wabah spora Ganoderma sudah seperti “kabut asap” yang siap menginfeksi tanaman sawit dimana saja apabila pertahanan musuh alaminya lemah.
Adanya tanaman inang sebelumnya seperti bekas karet dan kelapa akan memperparah tingkat serangan karena Ganoderma yang selam ini dorman menemukan lingkungan untuk berkembang tanpa hambatan musuh alami yang berarti. Musuh alami yang seharusnya dipertahankan dalam tanah perkebunan adalah keberadaan Trichoderma.
Gejala serangan awal Ganoderma sering tidak mudah terdeteksi karena penularan yang utama melalui akar sehingga sulit menentukan batas penyebarannya. Apabila tidak dikendalikan, kehancuran populasi sawit bisa mencapai 60%. Serangan Ganoderma menurunkan produksi dan diduga juga menurunkan rendemen minyak sawit atau CPO.
Populasi musuh alami Ganoderma di perkebunan sawit umumnya relatif rendah, akibat penggunaan produk kimia yang berlebihan.
NOGAN adalah biofungisida berbasis Trichoderma yang sangat efektif mencegah serangan Ganoderma. NOGAN diaplikasikan di kebun dalam rangka melipatgandakan Trichoderma secara sangat cepat untuk menghentikan serangan Ganoderma, sekaligus untuk membuat tanaman Vigor dan cepat Recovery.
Biofungisidan NOGAN merupakan biofungisida yang berbasis Trichoderma selektif dan sudah teruji mampu mengendalikan Ganoderma. Trichoderma selektif tersebut adalah Trichoderma harzianum, Trichoderma pseudokoningii dan Trichoderma viride.
NOGAN yang telah mengantongi izin Kementan RI dengan No. RI. 01020120124308 dan Patent No. D002011002534 menawarkan berbagai macam keunggulan sbb :
- NOGAN mudah diaplikasikan, karena berbentuk serbuk sehingga cukup ditabnr tanpa banyak merubah budaya kerja kebun
- NOGAN membuat tanaman menjadi lebih vigor (tanaman kuat dan sehat), karena diformulasi dengan carrier yang mengandung hormon pertumbuhan, asam-asam amino dan antibiotika
- NOGAN meningkatkan populasi Trichoderma yang merupakan musuh alami Ganoderma di zona perakaran sawit dengan sangat cepat karena diformulasi dengan food base kualitas tinggi yang sangat sinergi. Bahan pembawa atau carrier dalam Nogan terseleksi, aman dalam penyimpanan dan transportasi serta tidak mengundang hama seperti tikus dan babi di lapangan
- NOGAN mengandung induser chitin yang mampu merangsang Trichoderma menghasilkan enzyme chitinase yang dapat menghancurkan dinding sel Ganoderma yang terbuat dari senyawa chitin dengan sangat efektif.
Mekanisme Kerja yang terjadi dari aplikasi NOGAN adalah sebagai berikut :
- Trichoderma dalam NOGAN memenangkan persaingan di dalam tanah melalui : (a) perebutan tempat khususnya di wilayah permukaan akar, (b) pembentukan koloni secara lebih cepat
- Bahan pembawa yang kaya akan asam-asam amino, asam humat, antibiotika dan asam organik dalam NOGAN mampu merangsang pertumbuhan akar-akar baru
- Meningkatkan kekebalan tanaman sawit dimana enzim hidrolitik yang dikeluarkan oleh Trichoderma merangsang tanaman mengeluarkan antibodi berupa fitoaleksin dan terpenoid
- Trichoderma menyerang Ganoderma secara mematikan
- Enzim chitinase dan glucanase yang dihasilkan oleh Trichoderma akan merusak dinding sel Ganoderma
- Terjadi inaktivasi enzim lignase yang dihasilkan Ganoderma
Trichoderma sebagai musuh alami Ganoderma sudah seharusnya hadir dalam tanah dengan jumlah populasi yang cukup. Apabila kondisi ekosistem berada pada keseimbangan alamiah, maka pergerakan Ganoderma dalam tanah semestinya dapat dihentikan oleh Trichoderma sebelum sampai pada batang sawit. Hal ini adalah siklus alamiah yang terjadi pada kondisi agroekosistem bekerja baik. Namun pada kondisi tanaman sudah terinfeksi dan agroekosistem tidak bekerja baik, maka harus ada upaya perbaikan dalam bentuk perbanyakan musuh alami secara cepat untuk kepentingan ini dianjurkan penggunaan NOGAN sebaiknya diaplikasikan sejak pembibitan, pada lubang tanam serta pada TBM dan TM. Hal ini sangat penting untuk memastikan populasi musuh alami Ganoderma tetap tersedia dalam tanah.